Belajar Lebih Detail Mengenai Kelistrikan Pada Sepeda Motor
1. Sistem Pengisian
Sistem pengisian merupakan bagian yang berfungsi untuk menyediakan sumber listrik pada kendaraan bermotor. Komponen yang tergolong dalam sistem pengisian antara lain :
1. Generator atau pembangkit listrik
2. Rectefier atau penyearah listrik, dan
3. Baterai sebagai tempat penyimpanan listrik.
a. Generator
Generator AC atau alternator adalah suatu alat pembangkit tenaga listrik arus AC, sedangkan generator DC adalah pembangkit tenaga listrik arus DC. Sifat generator AC adalah dapat menghasilkan arus listrik yang relatif besar meskipun pada kecepatan/putaran rendah. Sedangkan pada generator DC, arus yang dihasilkan sangat kecil jika pada kecepatan/putaran rendah, sehingga generator AC biasa dipergunakan pada sepeda motor.
Berikut ini adalah bagian-bagian yang terdapat pada generator AC
- Rotor
Rotor adalah komponen yang mengandung magnet (tiga buah magnet yang tersusun menyilang) dan berputar diantara kumparan-kumparan. Pada sepeda motor, rotor berfungsi juga sebagai roda penerus / roda gila.
- Stator
Stator adalah bagian yang terdiri atas kumparan-kumparan dan dalam keadaan diam/statis.
b. Rectifier / Pengarah Arus
Sistem kelistrikan pada sepeda motor dirancang agar menggunakan arus listrik searah. Oleh karena itu, arus listrik AC dari generator AC harus diubah menjadi arus DC. Hal ini dilakukan dengan mengalirkan arus listrik AC melalui Rectifier. Arus listrik hanya dapat melalui rectifier dalam satu arah saja, dan arus listrik yang arahnya berlawanan otomatis terhenti dan tidak diteruskan ke Rectifier.
Penempatan Rectifier dalam rangkaian sistem pengisian akan memungkinkan mengalirnya arus listrik dari alternator ke baterai, tetapi listrik tidak dapat mengalir dari baterai menuju alternator. Bahan yang digunakan untuk membuat Rectifier adalah selenium dan silikon. Rectifier ini biasanya digunakan pada sepeda motor bervolume (CC) besar dengan jumlah silinder lebih dari dua buah.
c. Baterai
Baterai / Aki berfungsi untuk menyimpan arus listrik pada sepeda motor.
Bagian-bagian yang terdapat pada baterai adalah :
- Pelat elektroda positif ( dengan kutub +)
- Pelat elektroda negatif ( dengan kutub -)
- Pelat pemisah (separator)
- Larutan asam sulfat.
2. Sistem Penyalaan
Sistem penyalaan juga disebut sistem pengapian. Sistem ini erat hubunganya dengan tenaga/daya yang dibangkitkan oleh suatu mesin. Apabila sistem penyalaan ini tidak bekerja dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap pembakaran bahan bakar didalam silinder sehingga tenaga yang dihasilkan mesin menjadi berkurang.
Sistem penyalaan campuran bahan bakar diruang bakar/silinder, pada umumnya adadua macam, yaitu sistem baterai dan sistem magnet. Kedua sistem ini memiliki prinsip/tujuan yang sama, yaitu sama-sama memakai arus listrik untuk membangkitkan tegangan listrik yang tinggi, sehingga memungkinkan terperciknya bunga api diantara dua ujung katub busi. Tinggi tegangan yang dihasilkan kira-kira 10.000 volt.
a. Koil penyalaan
arus listrik yang datang dari baterai maupun dari generator AC akan masuk ke dalam koil. Arus ini memiliki tegangan yang rendah, dan oleh koil tegangan ini akan dinaikan hingga mencapai 10.000 volt. Pada bagian koil terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Arus dengan tegangan tinggi ini timbul akibat terputus-putusnya aliran arus pada kumparan primer yang mengakibatkan hilang dan timbulnya medan magnet secara tiba-tiba. Hal ini mengakibatkan terinduksinya arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder.
b. Kontak breaker (pemutus arus) /platina
platina berfungsi sebagai sakelar pada kumparan primer dari koil. Dengan bekerjanya platina, maka medan magnet pada koil selalu berubah-ubah yang mengakibatkan tegangan sebesar 10.000 volt pada kumparan sekunder.
c. Kondensor
Kondensor akan menyimpan sejumlah muatan listrik menurut kapasitas dalam waktu tertentu. Maka dari itu kondensor dapat dipakai sebagai peredam arus listrik ekstra yang timbul akibat adanya tegangan induksi diri pada gulungan primer yang dapat menimbulkan bunga api listrik pada platina.
d. busi
Busi berfungsi untuk memercikan bunga api listrik didalam ruang bakar. Pemakaian tipe busi untuk tiap-tiap mesin telah ditentukan oleh pabrik pembuat mesin tersebut. Jenis busi ini pada umumnya dirancang menurut keadaan panas dan temperatur didalam ruang bakar mesin. Secara garis besar, busi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
- Busi dingin
Yaitu busi yang menyerap serta melepaskan panas secara cepat. Jenis busi ini biasanya dipakai pada mesin yang temperatur didalam ruang bakarnya tinggi.
- Busi panas
Yaitu busi yang menyerap serta melepaskan panas secara lambat. Busi jenis ini hanya digunakan pada mesin yang temperatur didalam ruang bakarnya rendah.
3. Beban yang Menggunakan Arus Listrik
a. Klakson
padasaat tombol klakson dipencet maka arus dari baterai masuk ke kumparan elektro magnet sehingga besi magnet menarik pelat pemutus yang kontruktif dan menekan titik lepas sambung.
Flaser/relai sein berfungsi untuk membuat lampu sein bisa berkedip. Relai sein yang umum digunakan adalah jenis Heat Filament dan Kapasitor.
c. Unit bahan bakar
unit bahan bakar terdiri dari dua bagian yaitu meteran pengukur bahan bakar dan pelampung pengukur permukaan bensin yang terletak didalam tangki bensin.
d. Saklar lampu rem
saklar lampu rem berfungsi untum menyambung dan memutus arus listrik yang berkaitan dengan lampu rem belakang yang bekerja bersamaan saat pedal rem diinjak.
e. Motor starter
fungsinya sama dengan kick starter yaitu memutar poros engkol untuk memulai atau menstarter putaran mesin.
Demikianlah pembahasan mengenai sistem kelistrikan pada sepeda motor. Semoga informasi tadi bisa menambah pengetahuan kita.
tags: kelistrikan sepeda motor
0 Response to "Belajar Lebih Detail Mengenai Kelistrikan Pada Sepeda Motor"
Post a Comment